CAMPUR-CAMPUR
v Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi
Bahasa Indonesia
-
Bahasa
Indonesia dari Melayu
-
1901
: ejaan resmi bahasa Melayu oleh Van Ophuijsen
-
28
Oktober 1928 : Moh. Yamin mengusulkan
bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia (Bahasa Indonesia).
v Tanda Baca Henti :
1.
Tanda
berhenti (.)
2.
Tanda
tanya (?)
3.
Tanda
seru (!)
v Kalimat Majemuk
1.
Setara
: kalimat yang terdiri dari dua klausa/lebih yang memiliki kedudukan yang sama.
Contoh : Ibu membaca koran dan ayah mencuci baju.
2.
Bertingkat
: kalimat yang terdiri dari dua klausa/lebih yang tidak memiliki kedudukan yang
sama, ada yang menjadi induk kalimat dan ada yang menjadi anak kalimat. Contoh
: Ketika hujan turun dia datang ke rumahku
3.
Campuran
: gabungan antara kalimat majemuk setara dengan kalimat majemuk bertingkat.
Contoh : Ketika hujan turun, Ibu membaca koran dan ayah mencuci baju.
v Tanda Elipsis : Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu
kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan.
Misalnya:
Penyebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa bahasa negara ialah
….
..., lain lubuk lain ikannya.
v Catatan:
(1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
(2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik
(jumlah titik empat buah).
2. Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai
dalam dialog.
Misalnya:
―Menurut saya … seperti … bagaimana, Bu?
―Jadi, simpulannya … oh, sudah saatnya istirahat.
v Catatan:
(1) Tanda elipsis itu
didahului dan diikuti dengan spasi.
(2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik
(jumlah titik empat buah).
Kata Populer
|
Kata Ilmiah
|
Kata Slang
|
Mengerti/memahami
|
Komprehensif
|
itreng
|
Syarat – syarat Paragraf yang baik :
v Kohesi/kesatuan adalah paragarf itu harus memperlihatkan secara
jelas maksud/tema tertentu. Sebuah paragraf memenuhi kesatuan yang baik bila
semua kalimat yang membangunnya harus menyatakan satu pikiran/gagasan pokok
(satu ide, satu tema)
v Koherensi adalah kepaduan /kekompakan antara kalimat satu dengan
kalimat yang lain dalam sebuah paragraf.
Contoh : Di dalam
masyarakat terdapat faktor-faktor yang membuatproses humanisasi oleh pendidikan
menjadi sulit atau menjadimudah. Hal ini disebabkan oleh infleksibilitas
lingkungan social yang berpengaruh besar terhadap pembentukan kepribadian. Infleksibilitas
lingkungan ialah “sejauhmana lingkungan bertentangan dengan kebutuhan dan
tuntutan pribadi”. Individu akan hidup harmonis bersama lingkungannya selama
lingkunganitu mampu memenuhi kebutuhannya. (Hunafa : Jurnal Studi Islamika)
Alasan : Paragraf
tersebut sudah memenuhi syarat paragraf yaitu kohesi dan koherensi. Dikatakan
kohesi karena paragraf ini memperlihatkan secara jelas maksud/tema tertentu dan
sebuah paragraf memenuhi kesatuan yang baik bila semua kalimat yang
membangunnya harus menyatakan satu pikiran /gagasan pokok. Dan dikatakan
koherensi karena paragraf ini memiliki kepaduan/kekompakkan hubungan antara
kalimat satu dengan kalimat yang lain dalam sebuah paragraf.